Senin, 01 Oktober 2012

"PERAN SOCIAL MEDIA DALAM MENCIPTAKAN BRAND IMAGE KEMENANGAN JOKOWI - AHOK DALAM PERSPEKTIF MARKETING"


 Kemenangan seorang calon dalam sebuah pemilu sangat ditentukan oleh kecakapan dalam memasarkan calon yang diusung. Layaknya barang, fungsi marketing merupakan aspek vital yang menentukan ‘laku’ atau ‘tidak’nya seorang kandidat dalam suatu pemilu. Meskipun seorang kandidat memiliki kecakapan yang sangat luar biasa dan sangat berkompeten untuk menjadi pemimpin, namun kecakapan tersebut tidak akan terakomodasi tanpa adanya pengenalan diri kepada masyarakat (yang selanjutnya kita sebut dengan kampanye/marketing).


Dalam hal inilah peran media sangat penting. Dengan dukungan media, para kandidat dapat mengenalkan dirinya kepada masyarakat untuk dipilih. Upaya kampanye atau me’marketing’kan diri semakin mudah dan mampu menjangkau ke wilayah yang cukup luas bahkan ke pelosok daerah. Dengan demikian pesan yang ingin disampaikan oleh kandidat yang akan dipilih akan tersalurkan dengan baik kepada masyarakat sebagai objek pemilu.
Di era modern ini, penggunaan media sudah sangat variatif. Tidak hanya terbatas pada media cetak dan elektronik, tapi juga telah merambah ke dunia sosial seperti facebook, twitter, youtube, dan lain sebagainya. Hal ini terbukti dapat mencapai hasil yang memuaskan dalam ajang pesta rakyat (pemilu) seperti yang dialami oleh pasangan calon gubernur Joko Widodo dengan Basuki Purnama (yang lebih dikenal dengan Jokowi-Ahok) yang berhasil menduduki kursi Gubernur Jakarta pada pemilu September lalu.
Hal ini diterangkan dalam hasil analisis lembaga riset media sosial Politicawave 18 September silam, dua hari sebelum pemungutan suara menunjukan pasangan Jokowi - Ahok lebih banyak dibicarakan di media sosial ketimbang Fauzi Bowo - Nachrowi Ramli dengan perbandingan 54,9 persen dan 45,1 persen.
Menurut Yose Rizal selaku Direktur Politicawave dalam siaran persnya 21 September lalu, ia menerangkan bahwa suara di media sosial merupakan representasi dari suara rakyat yang sesungguhnya. Hal tersebut sesuai dengan apa yang diramalkan Politicawave bahwa terdapat lebih dari 2.000.000 perbincangan dari hampir 900.000 akun di media sosial Twitter, Facebook, Kaskus, Blog, forum, dan situs berita online.
Lalu seperti apa peran media-media tersebut dalam membangun brand image Jokowi-Ahok hingga mampu menduduki kursi Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta?
Di era saat ini, media sosial adalah media yang hampir digunakan setiap waktu oleh seluruh kalangan. Kita ambil contoh facebook dan youtube, baik konglomerat sampai yang rakyat jelata sekalipun sudah sangat akrab dengan media sosial tersebut. Hampir setiap hari mereka tak luput untuk mengakses berita, informasi, maupun sekedar berhibur diri di dua media sosial tersebut.
Sinyal positif tersebut rupanya dimanfaatkan dengan sangat baik oleh tim sukses pasangan calon Jokowi-Ahok. Di minggu (16/9) pagi, yang bertepatan dengan hari terakhir kampanye putaran kedua, tim sukses Jokowi-Ahok mengumpulkan lebih dari dua ribu orang relawan untuk melakukan flash mob dihari yang juga merupakan car free day Bundaran HI, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat.

Video yang diunggah sejak 16 September 2012 lalu dengan durasi sekitar enam menit tersebut hingga saat ini telah disaksikan sebanyak 202.225 kali. Selain itu, banyak komentar-komentar yang sangat positif dari pengunjung yang menjadi modal bagi Jokowi-Ahok untuk meraih kesuksesan diputaran ke-dua dalam pemilu Gubernur Jakarta.
Selain melalui media sosial youtube, tim kampanye sukses Jokowi-Ahok juga memarketingkan kandidat yang diusungnya melalui akun blog “Jokowi-Ahok Social Media Volunteers” atau yang akrab dengan sebutan “JASMEV”. JASMEV merupakan jaringan media sosial yang dibuat untuk mengakomodir suara pendukung Jokowi-Ahok.
Media ini ada di berbagai media sosial seperti twitter, Facebook, YouTube, Kaskus, Flickr, Pinterest, dan sebagainya. Media yang memiliki target 10.000 orang yang aktif dimedia sosial ini, menyajikan informasi yang akurat seputar Jokowi-Ahok serta menampung pertanyaan-pertanyaan dari followers. Dan sebagai apresiasi atas partisipasi dari pendukung, JASMEV akan memberikan sertifikat elektronik sebagai tanda terimakasih.


Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa marketing adalah suatu alat yang sangat menentukan berhasil atau tidaknya seseorang mencapai suatu tujuan. Proses marketing dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu dapat dilakukan secara langsung ataupun melalui media.
Dewasa ini, media marketing telah mengalami kemajuan pesat. Media tersebut dapat berupa media cetak, elektronik, bahkan media sosial yang saat ini sangat akrab bagi masyarakat. Media sendiri, terutama media sosial memiliki pengaruh yang sangat luar biasa dalam membangun brand image Jokowi-Ahok. Pemanfaatan media secara optimal, dapat menjadi sarana kampanye yang menghasilkan kemenangan yang sangat membanggakan bagi pasangan Jokowi-Ahok dalam pemilu Gubernur Jakarta September 2012.

Ditulis oleh:
ANIK WINARSIH/1172104/EI/Kelas semester 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar